LOGIKA
PEMBAHASAN KATA
PENGERTIAN KATA
1.
Positif,
Negatif, dan Privatif
a. Positif :
mengandung penegasan adanya sesuatu.
Contoh :
gemuk (adanya daging).
b. Negatif : diawali kata tidak, tak, non, atau
bukan.
Contoh :
tidak gemuk (tidak termasuk dalam kelompok kurus tetapi juga bukan termasuk
kelompok gemuk.)
c. Privatif :
mengandung makna tidak adanya sesuatu.
Contoh : kurus (tidak ada
daging)
Meskipun
ketiga pengertian kata diatas telah menunjukkan penjelasan masing-masing, namun
ada juga kata-kata dalam pengertian negatif sama maknanya dengan kata-kata
prifatif.
Contohnya
:
tidak
lulus (semakna dengan gagal), tidak hidup (semakna dengan mati).
2.
Universal,
Partikular, Singular, dan Kolektif
a.
Universal : mengikat keseluruhan bawahannya tanpa
kecuali.
Contoh :
rumah (rumah kita, rumah tetangga kita, rumah teman kita).
b.
Partikular : tidak mencakup keseluruhan anggota yang
diikatnya, sudah dibatasi.
Contoh :
manusia (beberapa manusia, sebagian manusia, ada manusia)
Manusia adalah universal. Tetapi jika sudah
dibatasi, maka hanya mencakup beberapa anggota yang diikatnya.
c.
Singular : anggota yang menjadi bawahan hanya
satu.
Kata singular dapat dibagi menjadi:
1) Nama unik, yaitu nama yang memberikan identitas dan
keterangan atau penjelasan suatu objek. Contoh: Presiden Indonesia yang kedua.
Termasuk
dalam kelompok ini adalah kata yang diberi penunjuk ‘ini’ atau ‘itu’. Contoh:
kursi. Kursi adalah universal. Tetapi ‘kursi ini’ atau ‘kursi itu’ adalah
singular.
2) Nama diri, yaitu nama yang diberikan kepada orang
atau barang untuk tujuan identifikasi. Contoh: Hasan, Fatimah, Taman Mini
Indonesia Indah.
d.
Kolektif : mengikat sejumlah barang yang
mempunyai persamaan fungsi yang membentuk suatu kesatuan. Contoh: regu, tim,
panitia.
Kata
yang mempunyai pengertian kolektif adalah keseluruhan yang terikat, bukan
individunya. Semua pemain bersama-sama membentuk regu, tetapi tidak bisa
dikatakan setiap pemain adalah regu. Berbeda dengan kata universal yang berlaku
bagi setiap individunya.
Contoh:
‘Bangsa Jerman rajin’ ini tidak berarti setiap orang Jerman rajin. Sedangkan ‘Bangsa
Jerman adalah orang Barat’ maka semua individu bangsa Jerman adalah orang
Barat.
3.
Konkret dan
Abstrak
a.
Konkret:
menunjuk pada suatu benda, orang, atau apa saja yang mempunyai eksistensi
tertentu. Contoh: buku, kuda, Hasan.
b.
Abstrak:
menunjuk kepada sifat, keadaan, kegiatan yang dilepas dari objek tertentu. Contoh:
kesehatan, kebodohan, kekayaan.
Ada beberapa kata yang
bermakna konkret pada suatu saat dan bermakna abstrak pada saat lain. Hal ini
terjadi menurut penggunanya. ‘Orang Jawa’ jika yang dimaksud manusia yang
tinggal di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat ia bermakna konkret. Tetapi
bila dimaksud adalah cara dan sikap mereka hidup maka menjadi abstrak.
‘Kebaikan’, ‘kekayaan’ adalah abstrak. Namun, apabila kata itu ditekankan pada
objek tertentu, ia menjadi konkret.
Kebaikan
adalah perbuatan yang sngat
diharapkan. (abstrak)
Kebaikan
tuan kemarin tidak mungkin
terlupakan. (menjadi konkret)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar