Sabtu, 26 November 2016

Pembahasan Kata (Logika)

LOGIKA
PEMBAHASAN KATA

PENGERTIAN KATA
1.      Positif, Negatif, dan Privatif
a.       Positif              : mengandung penegasan adanya sesuatu.
Contoh            : gemuk (adanya daging).
b.      Negatif                        : diawali kata tidak, tak, non, atau bukan.
Contoh                        : tidak gemuk (tidak termasuk dalam kelompok kurus tetapi juga bukan termasuk kelompok gemuk.)
c.       Privatif                        : mengandung makna tidak adanya sesuatu.
Contoh                        : kurus (tidak ada daging)
Meskipun ketiga pengertian kata diatas telah menunjukkan penjelasan masing-masing, namun ada juga kata-kata dalam pengertian negatif sama maknanya dengan kata-kata prifatif.
Contohnya :
tidak lulus (semakna dengan gagal), tidak hidup (semakna dengan mati).

2.      Universal, Partikular, Singular, dan Kolektif
a.       Universal         : mengikat keseluruhan bawahannya tanpa kecuali.
Contoh            : rumah (rumah kita, rumah tetangga kita, rumah teman kita).
b.      Partikular         : tidak mencakup keseluruhan anggota yang diikatnya, sudah dibatasi.
Contoh            : manusia (beberapa manusia, sebagian manusia, ada manusia)
Manusia adalah universal. Tetapi jika sudah dibatasi, maka hanya mencakup beberapa anggota yang diikatnya.
c.       Singular           : anggota yang menjadi bawahan hanya satu.
Kata singular dapat dibagi menjadi:
1)      Nama unik, yaitu nama yang memberikan identitas dan keterangan atau penjelasan suatu objek. Contoh: Presiden Indonesia yang kedua.
Termasuk dalam kelompok ini adalah kata yang diberi penunjuk ‘ini’ atau ‘itu’. Contoh: kursi. Kursi adalah universal. Tetapi ‘kursi ini’ atau ‘kursi itu’ adalah singular.
2)      Nama diri, yaitu nama yang diberikan kepada orang atau barang untuk tujuan identifikasi. Contoh: Hasan, Fatimah, Taman Mini Indonesia Indah.
d.      Kolektif           : mengikat sejumlah barang yang mempunyai persamaan fungsi yang membentuk suatu kesatuan. Contoh: regu, tim, panitia.
                  Kata yang mempunyai pengertian kolektif adalah keseluruhan yang terikat, bukan individunya. Semua pemain bersama-sama membentuk regu, tetapi tidak bisa dikatakan setiap pemain adalah regu. Berbeda dengan kata universal yang berlaku bagi setiap individunya.
                  Contoh: ‘Bangsa Jerman rajin’ ini tidak berarti setiap orang Jerman rajin. Sedangkan ‘Bangsa Jerman adalah orang Barat’ maka semua individu bangsa Jerman adalah orang Barat.

3.      Konkret dan Abstrak
a.       Konkret: menunjuk pada suatu benda, orang, atau apa saja yang mempunyai eksistensi tertentu. Contoh: buku, kuda, Hasan.
b.      Abstrak: menunjuk kepada sifat, keadaan, kegiatan yang dilepas dari objek tertentu. Contoh: kesehatan, kebodohan, kekayaan.
                  Ada beberapa kata yang bermakna konkret pada suatu saat dan bermakna abstrak pada saat lain. Hal ini terjadi menurut penggunanya. ‘Orang Jawa’ jika yang dimaksud manusia yang tinggal di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat ia bermakna konkret. Tetapi bila dimaksud adalah cara dan sikap mereka hidup maka menjadi abstrak. ‘Kebaikan’, ‘kekayaan’ adalah abstrak. Namun, apabila kata itu ditekankan pada objek tertentu, ia menjadi konkret.
Kebaikan adalah perbuatan yang sngat diharapkan. (abstrak)

Kebaikan tuan kemarin tidak mungkin terlupakan. (menjadi konkret)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar