SIHIR DALAM PERPUSTAKAAN
Jika
mendengar kata ‘sihir’, kira-kira apa yang terlintas dalam otak kalian? Adakah
dari memori otak kalian yang menuju pada sebuah film fantasi Harry Potter? Film
ini tidaklah asing bagi telinga kita. Saat kita menonton film ini, seolah-olah kita
masuk ke dalam dunia sihir. Lihatlah sekolah penyihir yang digunakan oleh Harry
untuk belajar sihir lebih dalam. Di sana terdapat perpustakaan dengan berbagai
macam buku sihir yang menakjubkan. Ingatkah kalian pada buku sihir yang berisi
cara membuat ramuan Polijus? Bila seseorang membuat dan meminum ramuan ini
dengan baik, maka orang tersebut akan berubah wujud menjadi orang lain. Ada
banyak buku-buku hebat di sana.
Di dunia nyata, perpustakaan yang
kita miliki saat ini juga memiliki daya sihir yang luar biasa. Sadar atau tidak
sadar, percaya atau tidak percaya, perpustakaan bisa membuat pikiran dan
perilaku seseorang menjadi lebih baik. Perpustakaan dapat memberikan pengaruh
positih terhadap diri kita. Sayangnya, banyak diantara kita yang menganggap hal
itu adalah sepele. Faktanya, masih ada orang yang merasa berat jika
menginjakkan kaki ke perpustakaan. Perpustakaan hanya menjadi penghias sebuah
sekolah.
Sungguh disanyangkan apabila perpustakaan
hanya dijadikan sebagai gudang buku saja tanpa ada yang menyentuh buku-buku
itu. Padahal seribu satu macam sihir yang bisa menjadikan cita-cita kita
terwujud ada di perpustakaan. Ada beberapa pengaruh sihir di perpustakaan bagi
diri kita, antara lain, yang pertama adalah
‘tidak tahu menjadi tahu’. Orang yang berada di perpustakaan akan merasa
penasaran dengan buku-buku yang tertata di masing-masing rak buku. Pertama
mungkin hanya melihat-lihat saja, ia melihat cover dan judul buku-buku
tersebut. Kemudian rasa tertarik pada salah satu buku pun muncul. Maka, orang
tersebut mengambil dan membaca buku tersebut. Dengan membaca, wawasan dan
pengetahuan kita tentu akan bertambah. Perpustakaan adalah tempatnya buku. Buku
adalah tempatnya ilmu. Dan ilmu mengantarkan kita pada cita-cita yang kita
harapkan. Walaupun hanya satu kata yang kita baca, namun akan berpengaruh besar
pada impian kehidupan kita.
Kemudian
pengaruh sihir yang kedua adalah ‘sukses’.
Orang yang sering membaca buku, ia akan memiliki daya kreatifitas yang tinggi.
Perpustakaan menyediakan banyak bahan-bahan ilmu pengetahuan yang dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang sering membaca, otaknya akan
berjalan dan menciptakan ide-ide baru. Awal dari kesuksesan itu sendiri adalah
dengan membaca.
Pengaruh
sihir yang ketiga yaitu ‘tawadlu’. Semakin
berisi semakin menunduk. Pepatah tersebut sudah sangat populer di telinga kita.
Dengan ilmu, orang akan semakin rendah hati. Ia tak menunjukkan sikap sombong
bahkan sikap merasa dirinya paling tahu. Saat kita membaca, posisi kepala kita
menunduk dan diri kita membutuhkan keheningan. Saat itulah, konsentrasi untuk
memahami dan mendalami isi buku tersebut muncul. Posisi yang seperti inilah
akan membuat kita nyaman dan semakin rendah hati.
Pengaruh
sihir yang selanjutnya adalah ‘toleransi’. Di perpustakaan bukan hanya satu
orang yang berkunjung, tetapi banyak orang. Di sana kita akan dilatih untuk
lebih bersikap menghormati orang lain. Slogan “jangan berisik !” tentunya ada di setiap perpustakaan. Slogan ini
menyuruh kita untuk tidak bersuara keras. Kita boleh berdiskusi di
perpustakaan, namun kita juga harus mengetahui situasi dan kondisi di sana.
Tidak harus berkata dengan nada tinggi, namun lebih menjaga ucapan kita agar
orang lain tidak terganggu.
Masih
banyak pengaruh sihir yang ada di perpustakaan. Sihir itu akan tercipta jika
kita berpartisipasi terhadap perpustakaan, yaitu bukan hanya mengunjunginya
saja, namun dengan cara membaca, membaca, dan membaca. Bermainlah dengan
sihir-sihir perpustakaan dan jadikan perpustakaan sebagai sarana belajar yang
menyenangkan. Agar ilmu yang akan kita gali akan lebih cepat didapat dan akan
berefek pada kesuksesan kita semua.
Mutiara
Rahmawati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar