Minggu, 27 November 2016

ARTIKEL : PERPUSTAKAAN

SIHIR DALAM PERPUSTAKAAN

Jika mendengar kata ‘sihir’, kira-kira apa yang terlintas dalam otak kalian? Adakah dari memori otak kalian yang menuju pada sebuah film fantasi Harry Potter? Film ini tidaklah asing bagi telinga kita. Saat kita menonton film ini, seolah-olah kita masuk ke dalam dunia sihir. Lihatlah sekolah penyihir yang digunakan oleh Harry untuk belajar sihir lebih dalam. Di sana terdapat perpustakaan dengan berbagai macam buku sihir yang menakjubkan. Ingatkah kalian pada buku sihir yang berisi cara membuat ramuan Polijus? Bila seseorang membuat dan meminum ramuan ini dengan baik, maka orang tersebut akan berubah wujud menjadi orang lain. Ada banyak buku-buku hebat di sana.
            Di dunia nyata, perpustakaan yang kita miliki saat ini juga memiliki daya sihir yang luar biasa. Sadar atau tidak sadar, percaya atau tidak percaya, perpustakaan bisa membuat pikiran dan perilaku seseorang menjadi lebih baik. Perpustakaan dapat memberikan pengaruh positih terhadap diri kita. Sayangnya, banyak diantara kita yang menganggap hal itu adalah sepele. Faktanya, masih ada orang yang merasa berat jika menginjakkan kaki ke perpustakaan. Perpustakaan hanya menjadi penghias sebuah sekolah.
            Sungguh disanyangkan apabila perpustakaan hanya dijadikan sebagai gudang buku saja tanpa ada yang menyentuh buku-buku itu. Padahal seribu satu macam sihir yang bisa menjadikan cita-cita kita terwujud ada di perpustakaan. Ada beberapa pengaruh sihir di perpustakaan bagi diri kita, antara lain, yang pertama adalah ‘tidak tahu menjadi tahu’. Orang yang berada di perpustakaan akan merasa penasaran dengan buku-buku yang tertata di masing-masing rak buku. Pertama mungkin hanya melihat-lihat saja, ia melihat cover dan judul buku-buku tersebut. Kemudian rasa tertarik pada salah satu buku pun muncul. Maka, orang tersebut mengambil dan membaca buku tersebut. Dengan membaca, wawasan dan pengetahuan kita tentu akan bertambah. Perpustakaan adalah tempatnya buku. Buku adalah tempatnya ilmu. Dan ilmu mengantarkan kita pada cita-cita yang kita harapkan. Walaupun hanya satu kata yang kita baca, namun akan berpengaruh besar pada impian kehidupan kita.
Kemudian pengaruh sihir yang kedua adalah ‘sukses’. Orang yang sering membaca buku, ia akan memiliki daya kreatifitas yang tinggi. Perpustakaan menyediakan banyak bahan-bahan ilmu pengetahuan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang sering membaca, otaknya akan berjalan dan menciptakan ide-ide baru. Awal dari kesuksesan itu sendiri adalah dengan membaca.
Pengaruh sihir yang ketiga yaitu ‘tawadlu’. Semakin berisi semakin menunduk. Pepatah tersebut sudah sangat populer di telinga kita. Dengan ilmu, orang akan semakin rendah hati. Ia tak menunjukkan sikap sombong bahkan sikap merasa dirinya paling tahu. Saat kita membaca, posisi kepala kita menunduk dan diri kita membutuhkan keheningan. Saat itulah, konsentrasi untuk memahami dan mendalami isi buku tersebut muncul. Posisi yang seperti inilah akan membuat kita nyaman dan semakin rendah hati.
Pengaruh sihir yang selanjutnya adalah ‘toleransi’. Di perpustakaan bukan hanya satu orang yang berkunjung, tetapi banyak orang. Di sana kita akan dilatih untuk lebih bersikap menghormati orang lain. Slogan “jangan berisik !” tentunya ada di setiap perpustakaan. Slogan ini menyuruh kita untuk tidak bersuara keras. Kita boleh berdiskusi di perpustakaan, namun kita juga harus mengetahui situasi dan kondisi di sana. Tidak harus berkata dengan nada tinggi, namun lebih menjaga ucapan kita agar orang lain tidak terganggu.
Masih banyak pengaruh sihir yang ada di perpustakaan. Sihir itu akan tercipta jika kita berpartisipasi terhadap perpustakaan, yaitu bukan hanya mengunjunginya saja, namun dengan cara membaca, membaca, dan membaca. Bermainlah dengan sihir-sihir perpustakaan dan jadikan perpustakaan sebagai sarana belajar yang menyenangkan. Agar ilmu yang akan kita gali akan lebih cepat didapat dan akan berefek pada kesuksesan kita semua.


Mutiara Rahmawati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar